Senin, 30 Maret 2015

kebosanan kerja



KEBOSANAN KERJA

by. andy wasono,S.Psi,M.Psi
(rangkuman dari beberapa tulisan) 

Setiap individu pasti pernah mengalami kebosanan. Kebosanan bisa terjadi di dalam berbagai aspek kehidupan individu seperti pekerjaan, sekolah, bahkan perkawinan. Biasanya rasa bosan ditandai dengan kelelahan, miskin kreativitas, hilangnya minat atau ketertarikan pada sesuatu yang dahulu disukai, malas, lesu, dan berbagai perasaan tidak enak yang jika tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan individu tersebut mengalami stres bahkan depresi. Dalam dunia kerja, kebosanan kerja menjadi sangat penting untuk mendapat perhatian mengingat bahwa hal tersebut akan dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Kebosanan kerja bisa terjadi bukan saja pada pekerja di tingkat bawah (Frontliner) tetapi juga bisa melanda para pekerja di tingkat atas (Managerial Level). Oleh karena itu banyak perusahaan yang melakukan berbagai tindakan pencegahan dengan cara melakukan rotasi kerja, melibatkan pekerja dalam pengambilan keputusan, melaksanakan company gathering, memberikan kesempatan untuk melakukan cuti, dan masih banyak lagi hal lainnya. Semua kegiatan tersebut  bertujuan untuk membuat para pekerja tidak merasa bosan dan jenuh dengan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan sehari-hari. Dari sisi individu, hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar dapat terbebas dari kebosanan kerja tersebut? 



Penyebab

Banyak teori yang mencoba menjelaskan tentang penyebab munculnya kebosanan kerja, dari beberapa teori yang ada coba dirangkumkan kedalam beberapa alasan mengapa seseorang bisa mengalami kebosanan kerja, yaitu: 

a.      Pekerjaan Tidak Menarik atau Tidak Menantang

Otak manusia membutuhkan stimulasi dan tantangan terus-menerus. Artinya dalam konteks pekerjaan maka otak manusia cenderung membutuhkan tugas-tugas baru yang menantang atau menarik. Setiap saat menemukan tugas atau tantangan baru maka otak akan berusaha untuk menguasai tugas tersebut, dan sesudah berhasil menguasainya maka otak membutuhkan stimulasi baru. Jika stimulasi atau tantangan baru tersebut tidak ada dan otak hanya mengulang apa yang telah dikuasai maka tugas atau pekerjaan yang telah dikuasai tersebut menjadi tidak menarik sehingga timbul kebosanan. Para pekerja yang setiap hari hanya melakukan pekerjaan yang sama dan berulang-ulang serta berada dalam lingkungan kerja yang relatif sama akan sangat mudah menjadi bosan setelah menjalani pekerjaan tersebut dalam waktu tertentu. Selain itu pekerjaan yang dianggap terlalu mudah atau tidak sesuai dengan tingkatan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan  yang dimiliki oleh seseorang  juga akan cenderung membuat ia mengalami kebosanan.   

b.      Tidak Memiliki Otonomi 

Dalam bekerja hampir setiap individu mendambakan untuk dapat bekerja dengan otonomi yang luas, memiliki tanggung jawab, bisa fleksibel dalam mengerjakan tugas-tugas, dan terlibat dalam pembuatan keputusan yang menyangkut dirinya. Jika hal-hal seperti ini tidak didapat oleh pekerja selama melakukan aktivitas kerjanya maka kemungkinan untuk menjadi bosan akan sangat terbuka.

c.       Arti Bekerja

Meski telah memiliki pekerjaan yang menantang, otonomi kerja dan dilibatkan dalam pembuatan keputusan, seseorang akan tetap bisa menjadi bosan jika ia tidak merasa bahwa bekerja adalah sesuatu yang berharga bagi hidupnya. Seseorang yang tidak tahu apa alasannya sehingga dia harus bekerja atau pekerjaan yang ditekuni ternyata tidak memiliki nilai yang sesuai dengan apa yang diyakini pasti akan cepat menjadi bosan. Untuk bisa tetap bertahan dan menyenangi pekerjaan, seseorang harus mengetahui arti pekerjaan tersebut bagi kehidupannya atau dengan kata lain ia harus bisa menjawab pertanyaan mengapa ia harus bekerja.

d.      Tidak Melakukan Apa-apa

Dalam masyarakat kita seringkali kita mendengar komentar seperti: "enak sekali hidupnya si A, punya jabatan tinggi, tiap hari hanya tinggal makan dan tidur saja, tidak seperti saya yang setiap harinya harus bekerja membanting tulang dari subuh sampai tengah malam untuk bisa makan". Benarkah kehidupan si A akan seenak yang dikatakan oleh orang tersebut? Jawabnya: belum tentu. Dalam kehidupan ini banyak sekali seseorang yang justru merasa bosan karena tidak lagi memiliki kesempatan untuk melakukan tugas-tugas tertentu karena sudah dikerjakan oleh orang lain. Sebagai contoh banyak pimpinan suatu perusahaan swasta yang akhirnya tidak bertahan di perusahaannya tersebut meski menyandang jabatan sangat tinggi karena ia merasa tidak dapat berbuat apa-apa dan bahkan tidak memiliki otonomi maupun kesempatan untuk berkembang di perusahaan tersebut.



Mengatasi Kebosanan Kerja

Kebosanan kerja bukan saja memberikan dampak yang negatif bagi kinerja seseorang dalam perusahaan atau organisasi tetapi juga dapat menyebabkan berbagai dampak psikologis yang dapat mengganggu kesejahteraan jiwa individu tersebut. Dampak psikologis tersebut misalnya timbulnya rasa hampa dalam diri individu tersebut, meragukan kemampuan diri sendiri atau sebaliknya justru bersikap arogan karena merasa semua tugas dapat dikerjakan tanpa kesulitan, hilangnya motivasi kerja, dsb. Dengan melihat dampak-dampak tersebut maka kebosanan kerja perlu  segera ditangani agar tidak sampai menyebabkan stres atau depresi.  Berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi kebosanan kerja, diantaranya adalah :

a.      Menulis 

Menulis buku, novel, artikel atau tulisan ilmiah akan sangat berguna untuk mengalihkan perhatian sementara dari tugas-tugas sehari-hari. Dengan menulis maka akan memacu diri kita untuk mencari berbagai informasi dan bahan-bahan yang diperlukan sehingga wawasan kita akan menjadi lebih luas dan kesempatan untuk mengaktualisasikan potensi dan kemampuan ke dalam tulisan tersebut menjadi lebih terbuka.  

b.      Mengajar 

Menjadi dosen atau guru sudah menjadi suatu fenomena umum yang sering kita temui pada pekerja di Indonesia. Dengan mengajar maka akan memiliki kesempatan untuk menikmati kondisi atau suasana yang berbeda antara dunia kerja (kantor) dengan dunia akademika (kampus/sekolah).  



c.       Berwiraswasta

Memulai usaha sendiri merupakan suatu langkah besar yang dapat dilakukan oleh para seseorang yang menyukai tantangan. Dengan memulai usaha sendiri maka tantangan akan semakin besar dan akan menuntut individu tersebut untuk menguasai (setidaknya mengetahui) berbagai bidang yang berguna untuk kelangsungan usahanya. Usaha baru yang akan dijalankan bisa saja merupakan bidang yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki maupun diluar kompetensi yang dimiliki, hanya saja dengan begitu akan menuntut diri seseorang untuk mempelajari akan bidang usaha yang mulai di tekuninya.        

d.      Menjadi Konsultan

Menjadi "independent consultant" bagi perusahaan-perusahaan kecil yang tidak mampu membayar jasa  perusahaan-perusahaan konsultan besar dan ternama merupakan suatu tantangan yang menarik bagi seseorang yang sangat menguasai atau kompeten si bidang tertentu. Seseorang bisa menjadi konsultan di perusahaan milik anggota keluarga, teman atau relasi yang ada. Tentu saja hal ini harus dilakukan tanpa melanggar aturan yang berlaku di perusahaan atau organisasi tempat kita bekerja saat ini.       

e.      Melibatkan Diri Dalam Asosiasi Profesional

Bergabung dengan asosiasi profesi sesuai bidang keahlian yang miliki dan mau terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang diselengggarakan oleh asosiasi tersebut merupakan suatu cara yang baik untuk kembali menyegarkan semangat kerja kita. Dengan ikut terlibat dalam asosiasi dan kegiatan tersebut maka kita memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan rekan seprofesi sehingga dapat lebih memperkaya wawasan dan dapat memunculkan ide-ide atau harapan-harapan serta semangat kerja baru.  

f.        Menjalin Kerjasama Dengan Perusahaan atau Organisasi Lain

Saat ini terdapat aneka ragam perusahaan yang menawarkan peluang kerja yang memungkinkan individu untuk dapat bekerjasama tanpa mengganggu pekerjaan yang sudah ada atau yang sedang ditekuni saat ini. Sebagai contoh: ada perusahaan yang menawarkan kerjasama dalam bentuk penyertaan saham dan bagi hasil, anda yang menggunakan sistem Multi Level Marketing, dan ada juga yang berbasis web (kerja jarak jauh), dll. Semua penawaran tersebut membuka peluang bagi kita untuk melakukan kerjasama.  

g.      Mengikuti Kursus atau Pelatihan

Suatu pelatihan atau pendidikan dapat bermanfaat untuk meng-update kemampuan kita pada bidang tertentu dan mendapatkan suasana baru yang berbeda dengan suasana kerja sehari-hari yang mungkin monoton. Bila memungkinkan, lakukan pelatihan atau pendidikan yang ada di luar kota agar kita bisa belajar sambil bersantai dengan keluarga atau teman, sehingga ketika kembali ke kantor pikiran menjadi segar kembali. Akan tetapi tentunya hal ini harus seijin perusahaan atau organisasi tempat kita bekerja saat ini.

Masih banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk mengatasi kebosanan kerja. Pada dasarnya beberapa hal penting yang diharapkan dilakukan oleh para pekerja yang mengalami kebosanan kerja adalah agar mereka dapat mengubah suasana kerja menjadi lebih menarik dan menyenangkan, menemukan sesuatu yang berharga dan bernilai bagi kehidupan dirinya, memilih kegiatan yang menyenangkan, dan menstimulasi otak agar dapat membantu diri sendiri dalam mengatasi berbagai persoalan hidup.