KEBOSANAN
KERJA
by. andy wasono,S.Psi,M.Psi
(rangkuman dari beberapa tulisan)
Setiap individu pasti pernah mengalami kebosanan. Kebosanan bisa terjadi di
dalam berbagai aspek kehidupan individu seperti pekerjaan, sekolah, bahkan
perkawinan. Biasanya rasa bosan ditandai dengan kelelahan, miskin kreativitas,
hilangnya minat atau ketertarikan pada sesuatu yang dahulu disukai, malas,
lesu, dan berbagai perasaan tidak enak yang jika tidak ditangani dengan cepat
dapat menyebabkan individu tersebut mengalami stres bahkan depresi. Dalam
dunia kerja, kebosanan kerja menjadi sangat penting untuk mendapat perhatian
mengingat bahwa hal tersebut akan dapat mempengaruhi produktivitas kerja
pegawai. Kebosanan kerja bisa terjadi bukan saja pada pekerja di tingkat bawah
(Frontliner) tetapi juga bisa melanda para pekerja di tingkat atas (Managerial
Level). Oleh karena itu banyak perusahaan yang melakukan berbagai tindakan
pencegahan dengan cara melakukan rotasi kerja, melibatkan pekerja dalam
pengambilan keputusan, melaksanakan company gathering, memberikan
kesempatan untuk melakukan cuti, dan masih banyak lagi hal lainnya. Semua
kegiatan tersebut bertujuan untuk membuat para pekerja tidak merasa bosan
dan jenuh dengan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan sehari-hari. Dari
sisi individu, hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar dapat terbebas dari
kebosanan kerja tersebut?
Penyebab
Banyak teori yang mencoba
menjelaskan tentang penyebab munculnya kebosanan kerja, dari beberapa teori
yang ada coba dirangkumkan kedalam beberapa alasan mengapa seseorang bisa
mengalami kebosanan kerja, yaitu:
a.
Pekerjaan Tidak Menarik atau Tidak
Menantang
Otak manusia membutuhkan stimulasi dan tantangan
terus-menerus. Artinya dalam konteks pekerjaan maka otak manusia cenderung
membutuhkan tugas-tugas baru yang menantang atau menarik. Setiap saat menemukan
tugas atau tantangan baru maka otak akan berusaha untuk menguasai tugas
tersebut, dan sesudah berhasil menguasainya maka otak membutuhkan stimulasi
baru. Jika stimulasi atau tantangan baru tersebut tidak ada dan otak hanya
mengulang apa yang telah dikuasai maka tugas atau pekerjaan yang telah dikuasai
tersebut menjadi tidak menarik sehingga timbul kebosanan. Para pekerja yang
setiap hari hanya melakukan pekerjaan yang sama dan berulang-ulang serta berada
dalam lingkungan kerja yang relatif sama akan sangat mudah menjadi bosan
setelah menjalani pekerjaan tersebut dalam waktu tertentu. Selain itu pekerjaan
yang dianggap terlalu mudah atau tidak sesuai dengan tingkatan pengetahuan,
kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang juga akan
cenderung membuat ia mengalami kebosanan.
b. Tidak Memiliki Otonomi
Dalam
bekerja hampir setiap individu mendambakan untuk dapat bekerja dengan otonomi
yang luas, memiliki tanggung jawab, bisa fleksibel dalam mengerjakan
tugas-tugas, dan terlibat dalam pembuatan keputusan yang menyangkut dirinya.
Jika hal-hal seperti ini tidak didapat oleh pekerja selama melakukan aktivitas
kerjanya maka kemungkinan untuk menjadi bosan akan sangat terbuka.
c. Arti Bekerja
Meski
telah memiliki pekerjaan yang menantang, otonomi kerja dan dilibatkan dalam
pembuatan keputusan, seseorang akan tetap bisa menjadi bosan jika ia tidak
merasa bahwa bekerja adalah sesuatu yang berharga bagi hidupnya. Seseorang yang
tidak tahu apa alasannya sehingga dia harus bekerja atau pekerjaan yang
ditekuni ternyata tidak memiliki nilai yang sesuai dengan apa yang diyakini
pasti akan cepat menjadi bosan. Untuk bisa tetap bertahan dan menyenangi pekerjaan,
seseorang harus mengetahui arti pekerjaan tersebut bagi kehidupannya atau
dengan kata lain ia harus bisa menjawab pertanyaan mengapa ia harus bekerja.
d. Tidak Melakukan Apa-apa
Dalam
masyarakat kita seringkali kita mendengar komentar seperti: "enak sekali hidupnya si A, punya jabatan
tinggi, tiap hari hanya tinggal makan dan tidur saja, tidak seperti saya yang
setiap harinya harus bekerja membanting tulang dari subuh sampai tengah malam
untuk bisa makan". Benarkah kehidupan si A akan seenak yang dikatakan oleh
orang tersebut? Jawabnya: belum tentu. Dalam kehidupan ini banyak sekali
seseorang yang justru merasa bosan karena tidak lagi memiliki kesempatan untuk
melakukan tugas-tugas tertentu karena sudah dikerjakan oleh orang lain. Sebagai
contoh banyak pimpinan suatu perusahaan swasta yang akhirnya tidak bertahan di
perusahaannya tersebut meski menyandang jabatan sangat tinggi karena ia merasa
tidak dapat berbuat apa-apa dan bahkan tidak memiliki otonomi maupun kesempatan
untuk berkembang di perusahaan tersebut.
Mengatasi Kebosanan Kerja
Kebosanan kerja bukan saja
memberikan dampak yang negatif bagi kinerja seseorang dalam perusahaan atau
organisasi tetapi juga dapat menyebabkan berbagai dampak psikologis yang dapat
mengganggu kesejahteraan jiwa individu tersebut. Dampak psikologis tersebut
misalnya timbulnya rasa hampa dalam diri individu tersebut, meragukan kemampuan
diri sendiri atau sebaliknya justru bersikap arogan karena merasa semua tugas
dapat dikerjakan tanpa kesulitan, hilangnya motivasi kerja, dsb. Dengan
melihat dampak-dampak tersebut maka kebosanan kerja perlu segera
ditangani agar tidak sampai menyebabkan stres atau depresi. Berikut ada
beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi kebosanan
kerja, diantaranya adalah :
a. Menulis
Menulis
buku, novel, artikel atau tulisan ilmiah akan sangat berguna untuk mengalihkan
perhatian sementara dari tugas-tugas sehari-hari. Dengan menulis maka akan
memacu diri kita untuk mencari berbagai informasi dan bahan-bahan yang
diperlukan sehingga wawasan kita akan menjadi lebih luas dan kesempatan untuk
mengaktualisasikan potensi dan kemampuan ke dalam tulisan tersebut menjadi
lebih terbuka.
b.
Mengajar
Menjadi
dosen atau guru sudah menjadi suatu fenomena umum yang sering kita temui pada
pekerja di Indonesia. Dengan mengajar maka akan memiliki kesempatan untuk
menikmati kondisi atau suasana yang berbeda antara dunia kerja (kantor)
dengan dunia akademika (kampus/sekolah).
c.
Berwiraswasta
Memulai
usaha sendiri merupakan suatu langkah besar yang dapat dilakukan oleh para
seseorang yang menyukai tantangan. Dengan memulai usaha sendiri maka tantangan
akan semakin besar dan akan menuntut individu tersebut untuk menguasai
(setidaknya mengetahui) berbagai bidang yang berguna untuk kelangsungan
usahanya. Usaha baru yang akan dijalankan bisa saja merupakan bidang yang
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki maupun diluar kompetensi yang dimiliki,
hanya saja dengan begitu akan menuntut diri seseorang untuk mempelajari akan
bidang usaha yang mulai di tekuninya.
d.
Menjadi Konsultan
Menjadi
"independent consultant" bagi perusahaan-perusahaan kecil yang
tidak mampu membayar jasa perusahaan-perusahaan konsultan besar dan
ternama merupakan suatu tantangan yang menarik bagi seseorang yang sangat
menguasai atau kompeten si bidang tertentu. Seseorang bisa menjadi konsultan di
perusahaan milik anggota keluarga, teman atau relasi yang ada. Tentu saja hal
ini harus dilakukan tanpa melanggar aturan yang berlaku di perusahaan atau
organisasi tempat kita bekerja saat
ini.
e.
Melibatkan Diri Dalam Asosiasi
Profesional
Bergabung dengan asosiasi profesi sesuai bidang keahlian
yang miliki dan mau terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang diselengggarakan
oleh asosiasi tersebut merupakan suatu cara yang baik untuk kembali menyegarkan
semangat kerja kita. Dengan ikut terlibat dalam asosiasi dan kegiatan tersebut
maka kita memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan rekan seprofesi
sehingga dapat lebih memperkaya wawasan dan dapat memunculkan ide-ide atau
harapan-harapan serta semangat kerja baru.
f.
Menjalin Kerjasama Dengan Perusahaan
atau Organisasi Lain
Saat ini terdapat aneka ragam perusahaan yang menawarkan
peluang kerja yang memungkinkan individu untuk dapat bekerjasama tanpa
mengganggu pekerjaan yang sudah ada atau yang sedang ditekuni saat ini. Sebagai
contoh: ada perusahaan yang menawarkan kerjasama dalam bentuk penyertaan saham
dan bagi hasil, anda yang menggunakan sistem Multi Level Marketing, dan ada
juga yang berbasis web (kerja jarak jauh), dll. Semua penawaran tersebut
membuka peluang bagi kita untuk melakukan kerjasama.
g.
Mengikuti Kursus atau Pelatihan
Suatu
pelatihan atau pendidikan dapat bermanfaat untuk meng-update kemampuan kita pada bidang tertentu dan mendapatkan suasana
baru yang berbeda dengan suasana kerja sehari-hari yang mungkin monoton. Bila
memungkinkan, lakukan pelatihan atau pendidikan yang ada di luar kota agar kita
bisa belajar sambil bersantai dengan keluarga atau teman, sehingga ketika
kembali ke kantor pikiran menjadi segar kembali. Akan tetapi tentunya hal ini
harus seijin perusahaan atau organisasi tempat kita bekerja saat ini.
Masih banyak cara yang dapat
dilakukan oleh seseorang untuk mengatasi kebosanan kerja. Pada dasarnya
beberapa hal penting yang diharapkan dilakukan oleh para pekerja yang mengalami
kebosanan kerja adalah agar mereka dapat mengubah suasana kerja menjadi lebih
menarik dan menyenangkan, menemukan sesuatu yang berharga dan bernilai bagi
kehidupan dirinya, memilih kegiatan yang menyenangkan, dan menstimulasi otak
agar dapat membantu diri sendiri dalam mengatasi berbagai persoalan hidup.