Selasa, 15 Desember 2015

Perbandingan Rating Stressor Pada Anggota Polri

PERBANDINGAN RATING PERISTIWA YANG MENIMBULKAN STRES 
ANTARA ANGGOTA POLRI FUNGSI RESERSE DAN SABHARA DI JAKARTA


ANDY WASONO

Abstrak

Salah satu upaya meningkatkan profesionalisme Polri adalah dengan membagi tugas Polri dalam lima fungsi teknis kepolisian, diantaranya adalah fungsi Reserse dan fungsi Sabhara yang memiliki tugas dan peranan berbeda. reserse dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari lebih cenderung bersifat Represif (penindakan), sedang Sabhara, lebih menjurus pada tindakan yang bersifat pencegahan (Kunarto, 1997). Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan rating (urutan) stres anggota Polri dari fungsi Reserse dan Sabhara, terhadap kejadian sehari-hari yang bisa menimbulkan stres pada diri mereka. Subyek adalah anggota Polri fungsi Reserse dan Sabhara di wilayah Polda Metro Jaya, mulai dari jenjang Tamtama hingga Perwira berjumlah 100 orang; Justru instrument penelitian yang digunakan adalah Law Enforcement Critical Life Events Scale dari Sewell (dalam Yarmey, 1990) yang telah diadaptasikan pada polisi Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan, antara anggota Reserse dibanding anggota Sabhara memang terdapat perbedaan dalam rating stresnya. Diantaranya, pada fungsi Reserse, lima kejadian yang menempati urutan tertinggi dalam rating stres adalah ikut berpartisipasi dalam korupsi di kepolisian, diskors, penyalahgunaan obat-obatan terlarang secara pribadi, mengkonsumsi alkohol saat bertugas dan terlibat secara pribadi dalam peristiwa penembakan. Sedang pada fungsi Sabhara adalah pemecatan, diskors, penggunaan obat-obatan terlarang, pengurangan gaji dan ikut berpartisipasi dalam korupsi di kepolisian.

Kata Kunci :  Stres, Skala Rating, Anggota Polisi, Reserse, Sabhara

 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (2003)