PERBANDINGAN RATING PERISTIWA YANG MENIMBULKAN STRES
ANTARA ANGGOTA POLRI FUNGSI RESERSE DAN SABHARA DI JAKARTA
ANDY WASONO
Abstrak
Salah satu upaya meningkatkan profesionalisme Polri adalah dengan
membagi tugas Polri dalam lima fungsi teknis kepolisian, diantaranya
adalah fungsi Reserse dan fungsi Sabhara yang memiliki tugas dan peranan
berbeda. reserse dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari lebih cenderung
bersifat Represif (penindakan), sedang Sabhara, lebih menjurus pada
tindakan yang bersifat pencegahan (Kunarto, 1997).
Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan rating (urutan) stres
anggota Polri dari fungsi Reserse dan Sabhara, terhadap kejadian
sehari-hari yang bisa menimbulkan stres pada diri mereka. Subyek adalah
anggota Polri fungsi Reserse dan Sabhara di wilayah Polda Metro Jaya,
mulai dari jenjang Tamtama hingga Perwira berjumlah 100 orang; Justru
instrument penelitian yang digunakan adalah Law Enforcement Critical
Life Events Scale dari Sewell (dalam Yarmey, 1990) yang telah
diadaptasikan pada polisi Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan, antara anggota Reserse dibanding anggota
Sabhara memang terdapat perbedaan dalam rating stresnya. Diantaranya,
pada fungsi Reserse, lima kejadian yang menempati urutan tertinggi dalam
rating stres adalah ikut berpartisipasi dalam korupsi di kepolisian,
diskors, penyalahgunaan obat-obatan terlarang secara pribadi,
mengkonsumsi alkohol saat bertugas dan terlibat secara pribadi dalam
peristiwa penembakan. Sedang pada fungsi Sabhara adalah pemecatan,
diskors, penggunaan obat-obatan terlarang, pengurangan gaji dan ikut
berpartisipasi dalam korupsi di kepolisian.
Kata Kunci : Stres, Skala Rating, Anggota Polisi, Reserse, Sabhara
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (2003)